<<<<<<<< SUKSES
Apa sih sukses itu menurut Anda? Definisi sukses bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Anda mungkin mengatakan sukses adalah mendirikan startup, tapi orang lain mungkin mengatakan sukses adalah ketenangan hati.
Lalu, seperti apa definisi sukses menurut orang-orang sukses?
Miliuner Richard Branson percaya bahwa kesuksesan adalah soal keterlibatan. Dengan kekayaan sekitar US$ 5 triliun, pendiri Virgin Group ini tetap melibatkan dirinya dalam aktivitas perusahaan miliknya. Dalam blog Virgin, ia menulis, “Definisi kesuksesan? Makin sering Anda terlibat secara aktif dan praktis, Anda semakin merasa sukses.”
Guru spiritual Deepak Chopra percaya bahwa sukses adalah tentang perkembangan yang konstan. Dalam bukunya The Seven Spiritual Laws of Success, ia menuliskan bahwa kesuksesan dalam hidup bisa didefinisikann sebagai ekspansi kontinyu akan kebahagiaan dan realisasi yang progresif dari tujuan yang berharga.
Thomas Edison, ilmuwan dan pemilik 1.000 hak paten memiliki etos kerja yang keras. Ia bekerja 72 jam. Jadi wajar jika definisi sukses sama dengan ambisius. Menurutnya sukses adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
Arianna Huffington, pemimpin Huffington Post, mengatakan bahwa metrik kesuksesan tak cukup hanya uang dan kekuasaan. Harus ada metrik ketiga, yaitu kesejahteraan, kebijaksanaan, mimpi, dan berderma. Menurutnya faktor-faktor itulah yang menjaga psikologi kehidupan kita dan merupakan kesuksesan yang sebenarnya.
Penulis Maya Angelou yang baru saja wafat di usia 86 beberapa hari lalu, pernah mengatakan bahwa sukses adalah jika seseorang menyukai dirinya, menyukai apa yang dilakukannya, dan menyukai bagaimana ia melakukan pekerjaannya.
Politikus Inggris, Winston Churcil mengatakan bahwa sukses adalah keras hati. Karir politik Churchill berlangsung pada masa-masa sulit di era kebangkitan militer Hitler. Tak heran jika definis sukses menurutnya adalah kegagalan-kegagalan tanpa kehilangan antusiasme.
CEO Zappos, Tony Hsieh mengatakan bahwa sukses adalah hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Menurutnya nilai dasar personal mendefinisikan siapa individu tersebut sebenarnya dan nilai dasar perusahaan pada akhirnya yang menentukan karakter dan merek produknya. “Bagi individu, karakter adalah takdir. Bagi organisasi, budaya adalah takdir,” ujarnya dalam buku Delivering Happiness.
Wafin Sukarna Putra, motivator saya yang masih menjadi mahasiswa jurusan sistem komputer universitas Gunadarma mengatakan bahwa:
Sukses itu adalah ketika bisa menjalani hidup sebagaimana yang diinginkan. dengan kesuksesan
tersebut maka tidak ada beban di hati dalam menjalani hidup karena semua sesuai dengan keinginan.
Tentunya dengan digaris bawahi bahwa keinginan yang dimaksud adalah keinginan yang bersifat positif bagi
diri sendiri dan orang lain.
Sebagai contoh, berikut ini adalah biografi beberapa orang sukses di dalam dan luar negeri:
Biografi Nick
Vujicic
Nick
Vujicic lahir di sebuah rumah sakit di Kota Melbourne, Australia pada 4
Desember 1982. Orang tua Nick sangat terkejut ketika mendapati putra
mereka lahir tanpa dua lengan dan dua
kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick menderita penyakit Tetra-amelia
yang sangat langka. Kondisi ini membuat ayah Nick (seorang pemuka agama dan
programmer komputer) dan ibu Nick (seorang perawat) bertanya-tanya dalam hati,
kesalahan apa yang telah mereka perbuat
hingga melahirkan putra tanpa lengan.
Meskipun
mengalami cacat tubuh, Nick tetap tumbuh kuat, sehat, dan ceria sama seperti
anak-anak lainnya. Nick kecil terlihat begitu tampan serta menggemaskan,
matatanya sangat indah. Maka lambat laun kedua orang tuanya mulai bisa menerima
dirinya, mensyukuri keberadaannya, dan segera mengajarinya untuk hidup mandiri.
Nick
memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat pinggul kirinya. Sang ayah
membimbingnya untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak usia18
bulan. Menginjak usia 6 tahun, Nick mulai belajar menggunakan jari-jari kakinya
untuk menulis, mengambil barang, dan mengetik. Kini, Nick menyebut telapak
kakinya yang berharga itu sebagai “my chicken drumstick.”
Ibu Nick
memasukkan putranya ke sekolah biasa. Nick menyadari bahwa dirinya sangat
berbeda dengan anak-anak lainnya. Ia juga mengalami berbagai penolakan, ejekan,
dan gertakan dari teman-teman sekolahnya. Hal ini membuatnya begitu sedih dan
putus asa. Pada usia 8 tahun, Nick sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Namun, kasih dan dukungan orangtuanya, serta hiburan dari para sahabatnya,
mampu membuat Nick menyingkirkan pikiran negatif tersebut.
Untuk
meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat. Otak yang cerdas membantunya untuk
meraih gelar Sarjana bidang Ekonomi
Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Setelah itu, ia
mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs’ (Hidup Tanpa
Anggota-Anggota Tubuh), yang Ia dirikan pada usia 17 tahun.
Kini,
Nick Vujicic adalah seorang motivator dan pembicara internasional yang sangat
gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk
Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang, khususnya kaum muda.
Berkali-kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan
internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah
DVD motivasi “Life’s Greater Purpose”, “No Arms, No Legs, No Worries”, serta
film “The Butterfly Circus.”
************************************************************************
Biografi Hamzah Izzulhaq
Dia adalah pengusaha muda yang sukses, dia bisa dijadikan
contoh buat pemuda Indonesia agar bisa berkarya dan sukses di usia muda. Pemuda
kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini memang sudah memiliki bakat bisnis sejak
masih SD mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran,
menjadi tukang parkir serta ojek payung pernah dilakukannya.
Hamzah sudah belajar berbisnis mulai usia dini pada waktu
kelas 5 SD dengan menjual beberapa macam permainan seperti kelereng,
petasan,dan berbagai macam permainan yang disukai anak-anak.
Mulai
beranjak dewasa padawaktu masuk jenjang SMA Hamzah mulai berbisnis dalam bidang
pulsa dan buku – buku dengan melobi pamannya yang mempunyai Toko buku yang
besar Hamzah mulai menjadi Distributor Buku dengan diskon 30 % dari pamannya.
Buku tersebut dijualkan kepada adik kelas dan kakak kelasnya dengan diskon 10%
sehingga dia meraup keuntungan 20% setiap bukunya. Dari itu semua hamzah
mengantongi Rp 950 ribu.
Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan
buku kemudian ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana
bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara Hamzah hanya
menaruh
modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar. Omzet yang didapat
sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher pulsapun
juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diterimanya, Hamzah
akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih
3 bulan itu.
Hamzah tidak putus asa dan kembali lagi merenungi
kesalahannya dan membaca biografi pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian
ia berjualan snack-snack roti dan meraup keuntungan 5 jutaan dan setelah itu ia
ketemu dengan mitra bisnis yang menjual franchise bimbel seharga 175 juta
tetapi hamzah
tidak
punya uang sebesar itu kemudian di harus pinjam ayahnya yang sebagai dosen
tetapi ayahnya hanya meminjami uang 70 juta yang semestinya untuk dibelikan
mobil. Hamzah melobi untuk membayar 75 juta dulu sisanya yang 100 juta untuk
dicicil.
Di bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan
lulusnya Hamzah dari SMA, Hamzah sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah
siswa yang diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung bersih
180 juta per semester.
Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa
didelegasikan. Hamzah melirik bisnis sofabed. Sebuah perusahaan sofabed yang
sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia kembangkan. Perkembangannya yang cukup
pesat membuat Hamzah bisa mengantongi omzet 160 juta perbulan. Di bawah ini
akan dibeberkan 5 Tips Bisnis ala Hamzah Izzulhaq :
“
Pertama, memperbaiki hubungan dan kualitas komunitas atau
lingkungan kita. Lingkungan sangat
berpengaruh besar dalam membentuk
karakter dan perkembangan jiwa kita.
Misalnya, ketika kita melontarkan
hasrat untuk terjun ke dunia bisnis, maka
tidak menutup kemungkinan
banyak yang akan bilang “ah, ngapain sih
bisnis? nanti aja” “sok tua
loh! nikmati hidup aja dulu!”.
Nah, jika kita berteman dengan
orang-orang yang berpikiran pesimis
seperti, ada kemungkinan kita tidak
akan
maju. Untuk itu pilihlah lingkungan dan komunitas pergaulan yang
tepat.
Kedua, bagi Anda yang ingin memulai bisnis,
janganlah memulai dari nol! Maksudnya,
kalau istilah tangga, ada tangga 1
sampai 5, maka kita mulailah di tangga yang
ke 4 atau ke 5. Misalnya,
kita bisa meneruskan suatu usaha yang sudah
dirintis oleh orang lain.
Ketiga,
Jangan NATO (No Action Talk Only). Ketika
kita sudah punya banyak
teori, langkah selanjutnya yang paling
penting kita lakukan adalah
ACTION, bertindak. Lakukan bisnis kita mulai sekarang, tidak ada kata
menunda, nanti saja, atau kalau saya sudah
besar!
Keempat,
perbaiki hubungan kualitas kita dengan
orang tua dan Tuhan. Hubungan
dengan orang tua harus tetap terjaga dengan
baik dengan selalu meminta
pendapat dan nasehat tentang berbagai hal.
Jangan mentang-mentang sudah
sukses, lalu kita lepas dari orang tua
kita. Apalagi dengan Tuhan,
berdoa dan mohon petunjuk-Nya merupakan hal
esensial lainnya yang harus
kita jalankan.
Kelima, ingat kepada orang lain. Selalu
tanamkan makna “the power of giving”,
bersedekah, berbagi dengan orang
lain. Kekuatan memberi bukanlah isapan
jempol belaka. Semakin banyak
Anda memberi, maka akan semakin banyak pula
Anda menerima.”
PROFIL
SINGKAT HAMZAH IZZULHAQ
Nama
: Hamzah IzzulHaq
Tanggal
Lahir: 26 April 1993
Tempat
Lahir: Jakarta
Job
: Enterperneur Muda bidang Franchise dan Direktur CV Hamasa
Twitter
: @hamasacorp
Facebook
: https://www.facebook.com/fanspagehamzahizzulhaq
*********************************************************************
Referensi :
- http://www.andriewongso.com/artikel/aw_inspirational_video/3062/No_Legs/
- http://id.shvoong.com/books/novel-novella/1946301-nick-vujicic-manusia-tanpa-tangan/