-->

Selasa, 16 Oktober 2012

DAMPAK SIOSIAL TAWURAN ANTARA KELOMPOK PELAJAR di JAKARTA


 DAMPAK SIOSIAL TAWURAN ANTARA KELOMPOK PELAJAR di JAKARTA
BAB I
 PENDAHULUAN


1.1       LATAR BELAKANG
Remaja adalah cermin dari suatu bangsa. Pelajar yang mayoritas adalah remaja memiliki
Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan. Kewajiban pelajar tidak lain adalah menuntut ilmu dan berbakti kepada kedua orang tua. Sebagai warga negara yang baik, pelajar juga wajib mematuhi peraturan Undang-undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Larangan-larangan juga harus dijauhi demi kebaikan masing-masing pelajar.
Undang-undang mengatur setiap warga negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bernegara. Undang-undang juga menegaskan wajib belajar  9 tahun, namun bukan berarti belajar hanya perlu sampai 9 tahun saja, melainkan 9 tahun yang dimaksud adalah batas minimal. Belajar pada hakikatnya dapat dilakukan dimana saja, namun untuk kepentingan bersama maka kegiatan belajar dilaksanakan di sekolah ada jam yang telah ditentukan.
Pergaulan di dalam dan di luar sekolah sangat luas, sehingga pelajar dapat mengenal berbagai sifat dan karakter pelajar lain di dalam sekolah. Memilih teman yang baik adalah kunci utama langkah pelajar di dalam sekolah. Salah memilih teman bisa berakibat fatal, seperti terpengaruh untuk ikut berbuat yang melanggar norma dan Undang-undang. Pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah bolos sekolah, merokok, bahkan sampai tawuran.
Tawuran yang baru-baru ini diberitakan sampai menelan korban jiwa, alangkah sia-sianya masa muda yang seharusnya menjadi masa-masa berharga untuk hari tua nanti. Penyebab dari tawuran pun sangat beragam, tidak sedikit dari mereka yang ikut tawuran adalah anak-anak yang mengalami tekanan mental dan masih labil sehingga tidak berfikir panjang sebelum melakukan sesuatu.
  Melihat banyaknya kejadian tawuran antara kelompok pelajar di Jakarta ini pemerintah dan pihak sekolah wajib ikut andil dalam mencegah hal tersebut kembali terulang. Tawuran bisa menyebabkan trauma dan membuat pelaku menjadi terbiasa berbuat anarkis sehingga dikemudian hari akan bertambah lagi pelaku kejahatan di Negeri ini.
  Banyak pelajar yang pernah mengikuti tawuran, banyak juga yang tidak pernah mengikuti tawuran. Keduanya perlu diberi bimbingan rohani agar tidak ada lagi peristiwa tawuran antara kelompok pelajar di Jakarta yang memprihatinkan. Lingkungan sekitar pun perlu  berperan aktif dalam mencegah kejadian tersebut. Cara-cara yang sederhana seperti merangkul dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka bisa menjadi penyejuk bagi jiwa pelajar yang tergolong sangat labil .
1.2         TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.         Mengembalikan rasa persatuan antar warga bernegara yang melemah
b.         Mengasah kemampuan penulisan ilmiah
c.         Mengajak masyarakat Indonesia selalu berperan aktif dalam menjaga persatuan dan
kesatuan.
d.         Mengajak masyarakat untuk berperan aktif mencegah tindak kejahatan
e.         Memperjelas bahwa setiap anak memiliki hak dan kewajiban yang perlu untuk selalu
diarahkan

I.3        SASARAN    

            Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat yang mayoritas aktif mengakses internet karena makalah ini saya unggah ke website blog saya http://lailatulhudairiah.blogspot.com/ agar tidak ada alasan keterbatasan waktu dan tempat untuk mempelajari hal-hal penting mengenai dampak sosial tawuran antara kelompok pelajar di Jakarta.


BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan dampak sosial tawuran antara kelompok pelajar di Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
2.1       Kekuatan (Strength)
a.       Pelampiasan
Suasana keluarga di rumah yang kurang harmonis menyebabkan anak merasa tertekan mental. Sifat alami seorang anak adalah ingin diperhatikan, ketika dia tidak mendapatkannya maka ada amarah dalam dirinya yang membuatnya ingin melampiaskannya entah pada apa dan siapa.
b.      Gengsi
Bergaul dengan teman yang memiliki kebiasaan buruk, akan mempengaruhi anak untuk mau tidak mau mengikuti apa yang dilakukan oleh temannya karena menjaga gengsi.
c.       Menguji nyali
Tawuran mayoritas dilakukan oleh anak laki-laki yang merasa memiliki nyali besar. Semakin besar tantangannya maka semakin semangat.
d.      Mempertahankan kekuatan sekolah
Sekolah yang telah dianggap jagoan dari beberapa sekolah lain tentu tidak ingin dijatuhkan oleh sekolah manapun, terutama dalam hal tawuran.
2.2       Kelemahan (Weakness)
a.     Trauma
Seorang pelajar yang sifat aslinya tidak suka berbuat anarkis namun terlanjur ikut dalam tawuran dan melihat hal-hal yang memilukan akan membuat rasa trauma yang dalam dikemudian hari
b.     Tidak konsentrasi
Pelajar yang sering tawuran tidak akan konsentrasi dalam belajar sehingga nilai akademiknya akan jelek dan membuatnya tercatat dalam tindak criminal sehingga masa depan adalah taruhannya.

c.   Labilnya jiwa
Cara menyelesaikan masalah dengan kekerasan akan menjadi kebiasaan bagi pelajar-pelajar yang sering tawuran
d.   Masa depan yang buruk
Tercatat dalam catatan criminal bisa mengakibatkan sulitnya mencari pekerjaan sehingga masa depan pun tidak akan cemerlang.
2.3       Peluang (Opportunity)
a.   Uang
Untuk kepentingan tertentu, kelompok pelajar yang tawuran bisa saja menjadi boneka yang diperalat oleh orang-orang dengan otak kotor yang menjanjikan sejumlah uang jika bisa mengalahkan kelompo pelajar lain
b.   Rasa dipandang oleh kelompok lain
      Kelompok pelajar yang telah mampu mempertahankan reputasi sekolah tentu disegani
            Kelompok pelajar dari sekolah lain
c.   Perhatian keluarga
      Tidak sedikit dari anggota kelompok yang sering mengikuti tawuran adalah remaja
      Yang mengalami depresi akibat ketidak harmonisannya hubungan dengan keluarga
      Sehingga dengan tawuran mereka akan mendapatkan perhatian lebih.
d.   Kenangan untuk masa tua
      Masa muda yang penuh dengan tantangan bisa menjadi kenangan yang bisa
      Dibanggakan kepada anak dan cucunya kelak.

2.4       Tantangan/Hambatan (Threats)
a.  Uji nyali
     Semakin besar kelompok tawuran, maka akan semakin besar tantangannya
b.  Hukum
     Kelompok pelajar yang sedang tawuran harus pandai menghindari kejaran petugas
     Karena kalau sampai tertangkap polisi akan menjadi masalah hukum yang panjang.
 c.  Lawan yang besar
      Kelompok pelajar dengan jumlah yang sedikit akan mundur ketika mengetahui
      kemampuan lawan yang lebih besar.
 d.  Trauma
      Terluka pada saat tawuran bisa menjadi trauma yang mengakibatkan trauma yang
      membuat diri merasa ketakutan dengan tindak kekerasan dimasa yang akan datang.
BAB III 
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1       Kesimpulan
a. Perhatian dari keluarga menciptakan rasa tenang dan damai dalam diri seorang anak sehingga
     anak mengerti akan pentingnya menuntut ilmu dengan sebaik-baiknya.
b. Sekolah yang telah dianggap jagoan dari beberapa sekolah lain tentu tidak ingin dijatuhkan
     oleh sekolah manapun, terutama dalam hal tawuran.
c.   Sekali tercatat dalam buku criminal maka akan sangat sulit untuk mencari pekerjaan
      di masa yang akan datang sehingga setiap anak perlu berfikir jernih sebelum
      melakukan sesuatu.
d.   Masa muda yang penuh dengan tantangan bisa menjadi kenangan yang bisa
      Dibanggakan kepada anak dan cucunya kelak.

3.2       Rekomendasi
a.         Mendekatkan diri kepada Tuhan YME agar selalu diberi ketabahan dalam menjalani hidup dan selalu dituntun ke jalan yang benar.
b.         Keluarga, terutama orang tua tidak boleh lagi lengah dalam pengawasan terhadap anak-anaknya
c.         Organisasi masyarakat perlu mengadakan pendekatan terhadap warganya karena hal tersebut juga dapat membantu mencegah tindak anarkis,
d.        Bergaul dengan teman yang baik dan serius dalam belajar.

Referensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar