PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia industri semakin
maju seiring dengan terjadinya revolusi industri pada akhir abad ke 18 sampai
awal abad ke 19. Perkembangan itu sejalan dengan majunya pola pikir manusia
yang selalu berusaha menciptakan sesuatu untuk mempermudah pekerjaan yang
dilakukan. Hal tersebut mendorong terciptanya pabrik-pabrik sebagai tempat
untuk memproduksi keperluan manusia baik dalam skala besar maupun kecil, baik
industri kimia maupun industri non kimia. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang
menyebabkan semakin besarnya permintaan kebutuhan akan produk, mendorong setiap
pabrik melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi.
Peningkatan kapasitas produksi dapat
dilakukan di suatu pabrik tentunya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
antara lain dengan penambahan mesin,operator, dan waktu operasi. Cara-cara konvensional
tersebut tentunya akan memerlukan biaya besar serta belum tentu menguntungkan
bagi pihak pabrik. Cara konvesional tersebut tentunya dapat dioptimalkan dengan
melakukan analisis berdasarkan teori dan aplikasi peningkatan kapasitas
produksi. Salah satu teori yang dapat digunakan adalah analisis metode
antrian. Hal ini dikarenakan, sebagian
besar pabrik beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas, sehingga
sering terjadi orang-orang, barang-barang, komponen-komponen, atau kertas kerja
harus menunggu (mengantri) untuk mendapatkan jasa pelayanan. Karena menunggu
memakan waktu, sementara waktu merupakan sumber daya yang berharga, maka
pengurangan waktu menunggu dalam proses produksi merupakan tema yang menarik
untuk dianalisis.
PT. Federal Karyatama merupakan salah
satu perusahaan manufaktur yang memproduksi pelumas kemasan untuk disupply
kepada 40 main dealer yang tersebar
di seluruh Indonesia. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor, tentunya peningkatan kapasitas produksi di PT. Federal Karyatama
harus selalu ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan dan ketepatan waktu
produksi pelumas kemasan bagi para main
dealer. Hal tersebut tidaklah mudah, dikarenakan kemungkinan adanya antrian
yang berlebihan (Bottleneck) dalam
proses produksi sehingga mengurangi kemampuan (efektifitas) produksi.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukannya suatu arus produksi yang lancar
sehingga kapasitas produksi dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan keuntungan
bagi perusahaan.
Permasalahan tersebutlah yang
mendorong penulis untuk melakukan penelitian serta analisis penerapan metode
antrian pada proses pengemasan pelumas di PT. Federal Karyatama. Analisis
tersebut diharapkan menjadi masukkan dalam usaha peningkatan kapasitas produksi
di PT. Federal
Karyatama.
B. Perumusan
Masalah
Perumusan
masalah yang menyebabkan timbulnya penelitian ini adalah keterbatasan sumber
daya dalam proses produksi akan menjadi hambatan dalan proses produksi dan
menimbulkan antrian yang berlebihan (Bottleneck),
sehingga kapasitas produksi tidak dapat dimaksimalkan. Hal ini dikarenakan arus
produksi yang tidak lancar. Oleh kerena itu perlu diketahui faktor apa saja
yang menyebabkan terjadinya antrian. Bagaimana cara mengatasi antrian tersebut
untuk melancarkan arus produksi.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek
dan penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Mempelajari proses produksi dalam
pembuatan pelumas kemasan di PT. Federal Karyatama.
2.
Mengetahui sistem, disiplin, struktur dan
model antrian di lini pengemasan PT. Federal Karyatama.
3.
Mengetahui hambatan apa saja yang
menyebabkan terjadinya antrian dalam proses pengemasan pelumas di PT. Federal
Karyatama.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Objek / Unit Analisis Penelitian
PT.
Federal Karyatama merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di
bidang usaha blender pelumas dan pengemas swata minyak lumas dengan merk
Federal oil. Produk federal oil terdiridari berbagai, antara lain Supreme
Ultratec, Supreme XX, Supreme Flick, Prime 1, Rextron, dan AHM Oil MPX 2. Diproduksinya berbagai jenis oli
kemasan merupakan bentuk usaha PT. Federal Karyatama untuk memenuhi kebutuhan
pasar dari segi spesifikasi produk.
Salah
satu bidang usaha yang dijalankan oleh PT. Federal Karyatama adalah sebagai
pengemas swata minyak lumas dengan merk Federal oil. Dalam memenuhi permintaan
pelanggan, PT. Federal Karyatama mengoperasikan 3 lini produksi pada shift pagi
dan 2 lini produksi pada shift malam. Jumlah pekerja dalam setiap lini adalah
10 orang, yang terdiri dari 9 orang dan 1 orang kepala regu.
Pada kemasan kaleng menggunakan stiker hologram dan
kemasan botol plastik menggunakan Alu-foil
berhologram pada setiap leher botol sebagai fungsi proteksi dari pemalsuan.
Gambar 2.1 Sistem Hologram pada Kemasan
Federal Oil
Sumber : PT. Federal
Karyatama
Pada tahun 1997 PT. Federal Karyatama melakukan
inovasi pada kemasan supreme untuk wilayah pemasaran Jawa dan Bali dan
diberikan nama kemasan Federal Oil Ultratec.
Gambar 2.2 Teknologi Ultratec pada Kemasan Federal Oil
Sumber : PT. Federal
Karyatama
B. Data Variabel
Data yang
diamati adalah data kuantitatif dan termasuk kedalam data kontinyu. Hal
tersebut dikarenakan oleh data yang diperoleh berdasarkan pengukuran dan
perhitungan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diamati menurut cara memperolehnya
adalah data primer yang mana secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian
oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Peneliti mengamati waktu aktifitas
di setiap stasiun kerja menggunakan stopwatch untuk mengetahui waktu
perpindahan dan waktu filling. Selain itu juga termasuk ke dalam data sekunder yaitu secara tidak langsung, data diberikan
oleh perusahaan secara wawancara atau hard copy isi oli berapa mili liter,
jumlah pekerja, job description, dan kapasitas produksi. Menurut waktu pengumpulannya termasuk dalam data cross-section yang mana
data yang diamati menunjukkan titik waktu tertentu. Berdasarkan sumber datanya termasuk data internal
yang mana data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal dan eksternal
ruang lingkup di luar perusahaan tapi mempengaruhi perusahaan.
D. Teknik
Pengolahan Data
Data yang
telah diperoleh kemudian diolah secara manual dan dengan menggunakan software. Pengolahan secara manual menggunakan
rumus-rumus teori antrian yang single channel multi phase. Pengolahan
menggunakan software menggunakan SPSS
dengan uji data normal dan poisson.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. (2005). Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta:
Erlangga
Ayu (1996). Pengantar Riset Operasional. Jakarta:
Universitas Gunadarma
Hasan, Iqbal (2002). Penelitian
Operasional. Yogyakarta: Andi Offest.
ANGGARAN PENELITIAN
Biaya yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan ini dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bahan habis pakai
a.
Kertas A4, 2 rim
@ Rp. 38.000,- =
Rp. 76.000,-
b.
Tinta
hitam, 3 Cartridge @ 100.000,- = Rp. 300.000,-
c.
Tinta
warna, 2 Cartridge @ 150.000,- =
Rp. 300.000,-
d.
Penjilidan,
Hard Cover 1 Buah @ Rp. 40.000,- =
Rp. 80.000,-
e.
Pulpen,
1 kotak@ Rp. 15.000,- =
Rp. 15.000,-
2. Perjalanan selama 8 minggu kerja
kerja
a.
Transportasi 1 Orang Pulang Pergi @ Rp
15.000,- = Rp. 3.000.000,-
b.
Konsumsi 1 orang @ Rp.8.000,- = Rp. 1.600.000,-
3.
Peralatan Penunjang
a.
Biaya studi pustaka =
Rp. 300.000,-
b.
Dokumentasi (Sewa kamera dan cetak foto) =
Rp. 100.000,-
4.
Lain-lain
a. P3K =
Rp. 20.000,-
+
Total = Rp. 5.521.000,-
Jadwal Pelaksanaan
Penelitian
Jadwal kegiatan
program dari penelitiaan yang akan dilakukan adalah seperti pada tabel berikut:
Sumber : Penulisan Ilmiah
ARIA KUSUMADIYANTO / 30406117
ANALISIS PENERAPAN METODE ANTRIAN PADA PROSES PENGEMASAN PELUMAS DI PT.
FEDERAL KARYATAMA