-->

Senin, 05 Maret 2012

BENTUK NEGARA


BENTUK NEGARA
                       MATA KULIAH            : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
                       DOSEN                           : SUKESTI NINGSIH


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfyr61VbPQEE1WHz8XO2y-a0IMRsz57rJoEEzfA9iQKErg5iR2oqH_rZUvPpucoAWn61dioqoa-VcIESi2uaJu30GGQz0G7bscCIJ6HvWDvsgGCSgSI0_RhRnCYC14ICcyEqAZKXizzMX0/s320/Untitled.png


DISUSUN OLEH       :
NAMA                        : Lailatul Hudairiah
NPM                           : 34411058
KELAS                       : 1 ID 06


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2011/2012

Topik Makalah

BENTUK NEGARA


Kelas  :  1-ID06

Tanggal Upload Makalah  :  29  Januari 2012




P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P E N Y U S U N
N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
34411058
Lailatul Hudairiah





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penulisan makalah Pendidikan Kewarganegaraan mengenai Bentuk Negara ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membagi wawasan sekaligus menyempurnakan pemahaman tentang Bentuk Negara.

Telah selesainnya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1.     Ibu Sugesti Ningsih selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2.     Kedua orang tua tercinta serta adik dan kakak, yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan semangat, serta doa, sehingga saya mampu menyelesaikan penulisan makalah ini.
3.     Rekan-rekan yang berada di lingkungan 1 ID06 yang membantu secara moril dan materil.
4.     Seluruh pihak yang telah sangat membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mohon maaf atas segala kesalahan serta kekurangan. Saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan kita bersama.
Akhir kata saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


                                                                                    Bekasi, Februari 2012
Lailatul Hudairiah




BAB I
 PENDAHULUAN


I.1     LATAR BELAKANG
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik sekaligus mahasiswa Universitas Gunadarma, sangat penting untuk memahami bentuk Negara Indonesia tempat tinggal yang indah ini. Namun tidak sedikit pula masyarakat yang lahir, tumbuh, berkembang, mencari penghasilan di Indonesia ini akan tetapi tidak mengetahui bentuk  Negara ini.
Bentuk Negara
1.          Negara kesatuan : suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, yang berkuasa satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah secara totalitas. Bentuk Negara ini tidak terdiri atas beberapa Negara, yang menggabungkan diri sedemikian rupa hingga menjadi satu Negara yang Negara-negara itu mempunyai status bagian-bagian. Negara kesatuan dapat berbentuk :
·        Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, dimana segala sesuatun dalam Negara itu diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
·        Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untukmengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan swatantra.
2.             Negara serikat (federasi) : suatu Negara yang merupakan gabungan dari beberapa Negara yang menjadi Negara-negara bagian dari Negara serikat itu. Negara-negara bagian itu asal mulanya adalah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dengan Negara serikat, berarti ia telah melepaskan kekuasaannya dengan menyerahkan kepada Negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan satu demi satu (limiatif) yang merupakan delegated powers (  kekuasaan yang didelegasikan ). Kekuasaan asli ada pada Negara bagian karena berhubungan langsung dengan rakyatnya. Penyerahan kekuasaannya kepada Negara serikat adalah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri.
Pertahanan Negara, Keuangan, dan urusan Pos. Dapat juga diartikan bahwa bidang kegiatan pemerintah federasi adalah urusan-urusan selebihnya dari pemerintah negara-negara bagian (residuary powers).

Bentuk pemerintahan

Kerjaan (Monarki) adalah suatu negara yang kepala negaranya adalah seorang Raja, Sultan, atau Kaisar dan Ratu. Kepala negara diangkat (dinobatkan) secara turun-temurun dengan memilih putera/puteri tertua (sesuai dengan budaya setempat) dari isteri yang sah (permaisuri)
Ada beberapa macam kerjaan (Monarki)
  1. Monarki Mutlak, yaitu seluruh kekuasan negara berada di tangan rajam yang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang tidak terbatas, yang mutlak. Perintah raja merupakan undang-undang yang harus dilaksanakan. Kehendak negara adalah Kehendak Rja (I’etat c’est moi)
  2. Monarki Konstitusional yaitu suatu monarki, dimana kekuasaan raja itu dibatasi oleh suatu konstitusi (undang-undang dasar) raja tidak boleh b erbuat sesuatu yang bertentangan dengan Konstitusi dan segala perbuatannya harus berdasarkan dan harus sesuai dengan kontitusi
  3. Monarki palementer yaitu suatu monarki, dimana terdapat perlemen terhadap badan mana paramentri bai perseorangan maupun secara keseluruhan bertanggung ajawab sepenuhnya dalam system perlemen, raja , kepala Negara itu merupakan lambing kesatuan Negara yang tidak dapat diganggu gugat (the king can do no wrong) yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah menteri baik bersama-sama untuk keseluruhan maupun seorangan untuk porto polionya sendiri(system tanggung jawab (menteri)

Yang dimaksud dengan republic adalah Negara dimana kepala negaranya seorang presiden republic dapat kita bedakan dalam 2 bentuk yaitu serikat dan kesatuan seperti juga dalam Negara kerajaan Negara rebuplik juga dapat memiliki perdana menteri (PM) yang sudah barang tentu presideng terpilih tidak lebih dari seorang symbol kecuali system pemerintahannya memberikan posisi dominant kepada presiden yaitu dengan jalan tidak dapat dijatuhkan presiden oleh mosi tidak percaya parlemen hal ini dicantumkan oleh kontitusi Negara tersebut :
Sama hal nya monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
  1. Republik mutlak (absolute)
  2. Republik konstitusi
  3. Repulik parlemen

Aristoteles , filosofi klasik tunani ternama membagi Negara dalam bentuk pemerintahnya sebagai berikut.
  1. Monarki :pimpinan (pemerintah)tertinggi negara terletak ditangan satu orang (mono : satu archein : pemerintah).
  2. ologarki : pimpinan (pemerintah ) Negara terletak dalam tangan beberapa orang biasa nya daro kalangan golongan fendal , golonga yang berkuasa).
  3. demokrasi : pimpinan (pemeriontah) tertinggi Negara terletak ditangan rakyat (demos : rakyat).




I.2  TUJUAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
I.2.a    memperdalam  materi yang sebelumnya telah diajarkan di SD, SMP dan SMA
I.2.b     Mengasah kemampuan penulisan ilmiah
I.2.c     Mengajak masyarakat Indonesia mengenali bentuk Negara Indonesia
I.2.d     Munumbuhkan rasa cinta terhadap Negara Indonesia
I.2.e     Menghidupkan kembali semangat nasionalisme


I.3        SASARAN             

            Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat yang mayoritas aktif mengakses internet karena makalah ini saya unggah ke website blog saya http://lailatulhudairiah.multiply.com/ agar tidak ada alasan keterbatasan waktu dan tempat untuk mempelajari hal-hal penting mengenai Negara Indonesia.




BAB II
PENUTUP
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat akan sejarahnya. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan jembatan penting yang menghubungkan antara sejarah Negara dengan masyarakat. Penyusun menghimbau agar seluruh lapisan mayarakat menyadari pentingnya memberikan pendidikan maupun pengetahuan tentang Negara Indonesia ke lingkungannya baik dalam suasana formal maupun non formal, baik dalam ulasan panjang atau pendek, juga dalam setiap kesempatan mengajar.



BAB IV
REFERENSI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar