KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penulisan makalah Ilmu Budaya Dasar mengenai Peran Budaya
Daerah Dalam Menunjang Budaya Nasional ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membagi
wawasan sekaligus mendongkrak rasa cinta para mahasiswa-mahasiswi Universitas Gunadarma terhadap budaya
Indonesia .
Telah selesainnya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1.
Ibu
Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T., sebagai Kepala Jurusan Teknik Industri
Universitas Gunadarma.
2.
Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar.
3.
Kedua
orang tua tercinta serta adik dan kakak, yang telah memberikan bimbingan,
dukungan dan semangat, serta doa, sehingga saya mampu menyelesaikan penulisan makalah ini.
4.
Rekan-rekan
yang berada di lingkungan 1
ID06 yang membantu secara moril dan materil.
5.
Seluruh pihak yang telah sangat membantu yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mohon maaf atas segala kesalahan serta
kekurangan. Saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kemajuan
kita bersama.
Akhir kata saya berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Bekasi, Oktober 2011
Lailatul Hudairiah
BAB I
PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang
Melihat
realita yang terjadi pada kebanyakan pemuda-pemudi Indonesia kini memang telah
mengalami banyak perubahan jika dibandingkan dengan pemuda-pemudi 30 tahun yang
lalu yang biasa dikatakan oleh para orang tua yang terheran-heran dengan pola hidup
masa kini. Mulai dari cara berpakaian, bertutur kata hingga pada pola pikir
yang lebih maju dan tergesa-gesa.
Tidak luput
dari kemajuan-kemajuan yang disebut di atas, kebudayaan yang sangat dijunjung
tinggi oleh para leluhurpun sedikit demi sedikit telah mengalami pergeseran
oleh kebudayaan asing yang perlahan-lahan menjamu bangsa Indonesia dengan
segala tipu daya mereka di Negeri sendiri ini.
Hal ini
perlu diberi perhatian khusus oleh Pemerintah terutama Pemerintahan Kebudayaan
dan Pariwisata Indonesia. Contoh dari sebagian besar kebudayaan Indonesia yang
perlu dilestarikan adalah tarian daerah. Mahakarya para leluhur nan indah dan
penuh arti ini harus tetap ada dari generasi ke generasi berikutnya.
Namun
tidaklah semua kebudayaan asli Indonesia terlupakan begitu saja. Tari saman
misalnya. Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam
adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo.
Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh
didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari saman merupakan salah satu media untuk
pencapaian pesan (dakwah).
Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan
dan kebersamaan.
Jika
puluhan tahun yang lalu tari saman hanya di Aceh dan sekitarnya tapi sekarang
dengan sangat membanggakan tari saman dikenal dan dipelajari oleh sebagian
masyarakat Indonesia terutama di Sekolah-sekolah yang menyertakan tari saman
sebagai ekstra kurikuler. Tentunya tidak berhenti sampai disitu saja, dalam
beberapa kesempatan tari saman juga dipertunjukkan untuk acara-acara besar di
Ibukota bahkan hingga ke mancanegara dan tidak jarang memenangkan lomba
tari-tarian yang diikuti oleh beberapa Negara lain. Hal ini patut disyukuri dan
dilestarikan guna menunjang budaya nasional Indonesia.
I.B TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
I.B.1 Mendukung
penuh peran budaya daerah dalam menunjang budaya nasional
I.B.2 Mengasah
kemampuan penulisan ilmiah
I.B.3 Mengajak
masyarakat Indonesia untuk mengenali budaya daerah lebih dalam
I.B.4 Munumbuhkan
rasa cinta terhadap budaya Indonesia
I.C SASARAN
Penulisan
makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat yang mayoritas aktif
mengakses internet karena makalah ini saya unggah ke website blog saya http://lailatulhudairiah.blogspot.com agar tidak ada alasan
keterbatasan waktu dan tempat untuk mempelajari hal-hal penting mengenai budaya
Indonesia untuk selanjutnya memacu kreatifitas masyarakat mengembangkan budaya
daerah untuk menunjang budaya nasional.
BAB II
ANALISIS SWOT
II.A STRENGTH
II.A.1 Kekayaan akan keanekaragamn budaya Indonesia.
II.A.2 Tari Saman yang indah dan memikat.
II.A.3 Tari Saman yang mudah dipelajari.
II.A.4 Masyarakat selalu membuka hati dan memberi
ruang pada budaya daerah.
II.B WEAKNESS
II.B.1 Arus globalisasi kian kuat menjamah
nilai-nilai kulturisasi.
II.B.2 Masyarakat lebih mengutamakan gengsi
mempelajari budaya asing.
II.B.3 Niai-nilai islami yang terlalu kental dalam
tari Saman.
II.B.4 kurangnya tenaga pengajar tari-tarian daerah
di masyarakat luas.
II.C OPPORTUNITY
II.C.1 Banyak
turis penikmat keunikan budaya Indonesia yang mendokumentasikan budaya
Indonesia sehingga dikenal di seluruh dunia.
II.C.2 Setiap jenjang pendidikan menyertakan
tari-tarian daerah dalam ekskul.
II.C.3 Sebagian pemuda-pemudi masih aktif mempelajari
budaya daerah.
II.C.4 Pengadaan sanggar tari bisa dijadikan alternatif
menghadapi tuntutan hidup.
II.D THREATS
II.D.1 Menguatnya
pengaruh globalisasi pada arah kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.
II.D.2 Daerah Aceh asal dari tari Saman yang terkenal
akan GAM membuat takut.
II.D.3 Muncul tari-tarian asing yang terlihat menarik.
II.D.4 Minimnya
sarana dan prasarana pemerintah untuk mengembangkan budaya daerah.
BAB
III
REKOMENDASI
III.A Arus
globalisasi kian kuat menjamah nilai-nilai kulturisasi
III.B Masyarakat
lebih mengutamakan gengsi mempelajari budaya asing.
III.C Sebagian
pemuda-pemudi masih aktif mempelajari budaya daerah
III.D Menguatnya
pengaruh globalisasi pada arah kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar